Sejarah Desa Durajaya tidak lepas dari Sejarah Cirebon, berawal dari kisah Buyut Lurah Bandar, beliau seorang saudagar kaya yang menjual rempah-rempah, kemudian beliau kedatangan dua orang putri utusan Timbang Luhur yang dilamar Sri Badungan Jaya yang hendak menikahinya, namun putri itu menolaknya, karena merasa khawatir atas ancaman Sri Badugang Jaya, kedua putri tersebut melarikan diri dan bersembunyi di sebuah Gua Putri di Desa Ciawi Gajah. Sri Badugang Jaya terus mengejarnya sampai Sri Badugang Jaya menemukan tempat persembunyian kedua putri itu. Akhirnya Sri Badugang Jaya menusuk-nusukan tombak kedalam gua, dan pada saat itu putri sedang nginang (Nyepah), sehingga disemburkannyalah air hasil nginang ke tombak yang digunakan Sri Badugang Jaya untuk menusuk-nusuk. Sri Badugang Jayapun kaget saat melihat tombaknya berwarna merah (Disebabkan warna sepah), sehingga Sri Badugang Jaya mengangka putri telah mati.
keadaan Timbang Luhur kacau balau saat mendengar kabar tersebut, lalu diutuslah dua orang wanita untuk meminta bantuan kepada Buyut Lurah Bandar.
Setelah beberapa tahun tinggal di daerah Ki Buyut Lurah Bandar dan diberikan perlindungan tapi keduannya malah membuat ulah yang pada akhirnya kedua putri itu disuruh mandi untuk membersihkan diri di Sumur Cidura.
Ki Buyut Lurah Bandar menyuruh kedua putri tersebut mandi, padahal itu hanya sebuah taktik dan tipu muslihat belaka yang tujuannya agar daerahnya selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian kedua putri itu diusir dari Lurah Bandar. Setelah beberapa tahun Ki Buyut Lurah Bandar menyuruh utusannya untuk mencari kabar tentang kedua putri, namun mereka tidak ada di daerah asalnya (Timbang Luhur), dan akhirnya mereka berada di daerah Gebang dengan kondisi kedua putri tersebut mempunyai penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
" Dari kisah tersebut di atas, maka nama DURAJAYA berasal dari 2 kata yaitu : DURA artinya taktik, reka perdaya atau akal. Sedangkan JAYA artinya benar atau selamat ".
berdasarkan Tata sunda nama DURA-JAYA yaitu : DU = 3, RA = 4 dijumlahkan menjadi 7, sedangkan JA = 4, YA = 5 dijumlahkan menjadi 9. Sehingga DURA dijadikan tanggal, dan JAYA dijadikan bulan, maka tanggal 7 September ditetapkan sebagai hari jadi Desa Durajaya sedangkan tahun kelahiran sama dengan lahirnya Cirebon bebas dari Pajajran yaitu tahun 1482.
Good luck
ReplyDelete